Apa Itu Business Model Canvas? Rangkuman Lengkap

Teknokrad – Apakah Anda pernah mendengar tentang Business Model Canvas? Ini merupakan sebuah strategi manajemen yang digunakan untuk menjabarkan sebuah ide serta konsep bisnis ke dalam bentuk visual.

Strategi ini sangat populer di kalangan pebisnis karena mampu memberi keuntungan bagi usahanya.

Apa Itu Business Model Canvas?

Business Model Canvas

Business Model Canvas atau yang sering dikenal dengan BMC merupakan salah satu strategi yang dipakai oleh pebisnis guna menjelaskan maupun menjabarkan sebuah ide juga konsep usaha ke bentuk visual.

Ini berfungsi untuk memperjelas gambaran ide bisnis secara menyeluruh dan kecepatan realisasi.

Dibandingkan dengan bisnis plan atau rencana bisnis yang bisa dibuat dalam banyak halaman dan masih menggunakan rancangan manual, tentu saja Business Model Canvas ini lebih unggul. Mengapa?

Karena fleksibilitas, pemanfaatan waktu, dan realisasi bisnis dapat berjalan lebih cepat juga singkat.

Selain itu, dengan menggunakan BMC ini, lebih mudah bagi para pekerja yang bergerak di bidang bisnis tersebut memahami gambaran ide bisnis yang akan direalisasikan.

Oleh karena itu, tak heran jika eksistensinya semakin populer di kalangan para pebisnis di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Elemen Business Model Canvas

Business Model Canvas

Dalam membuat sebuah BMC, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai elemen-elemen yang harus ada di dalamnya.

Tujuannya yakni untuk menjadikan elemen tersebut sebagai panduan dalam menentukan sistem kerja di perusahaan serta evaluasi pada kegiatan yang terdapat di bisnis. Berikut detailnya!

1. Customer Segments

Pertama, ada customer segments atau segmentasi konsumen. Di dalamnya berisi mengenai target pasar yang akan bisnis Anda tentukan.

Ini membantu dalam memilih calon pembeli yang memiliki potensi untuk membeli produk maupun menggunakan jasa yang nantinya dikeluarkan oleh perusahaan.

Adapun beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan dalam aspek ini, seperti Customer Jobs, Customer Gain, dan Customer Pain. Berikut penjelasan lengkapnya!

  • Customer Job sendiri mencakup kebutuhan, masalah, serta bagaimana perspektif mereka terhadap produk maupun jasa.
  • Customer Gain berupa manfaat dari produk maupun jasa yang diinginkan konsumen.
  • Customer Pain berisi tentang emosi negatif yang dapat membuat konsumen kurang nyaman, risiko, serta hal buruk yang mungkin mereka takutkan terhadap produk maupun jasa.

2. Value Proposition

Selanjutnya, ada value proposition atau proposisi nilai konsumen. Ini berkaitan dengan produk atau jasa yang bisnis Anda fokuskan. Di dalamnya mencakup informasi mengenai bagaimana produk maupun jasa tersebut bisa bermanfaat bagi konsumen serta masyarakat secara luas.

Baca Juga: Bisnis Jasa Titip Online

Dengan mengetahui mengenai hal ini, Anda dapat menjelaskan beberapa poin penting yang bisnis tawarkan kepada masyarakat terutama target pasar.

Selain itu, melalui Value Proposition ini pebisnis bisa menunjukkan keunggulan yang bisnisnya miliki dibandingkan dengan kompetitor lainnya.

3. Channels

Business Model Canvas

Channels atau saluran juga termasuk ke dalam elemen yang harus Anda masukkan dalam Business Model Canvas.

Channel ini berfungsi bagi pebisnis untuk menyediakan tempat interaksi bagi bisnis dan konsumen, terutama dalam menyampaikan mengenai produk maupun layanan yang disediakan.

Penentuan dalam hal ini berpengaruh besar dan sebagai faktor penentu sebuah kesuksesan saat menjalankan bisnis.

Di sini, Anda perlu memikirkan dengan baik saluran apa yang bisa dijangkau oleh calon konsumen, contohnya seperti website, aplikasi bisnis, dan platform sosial media.

Dengan memahami elemen-elemen Business Model Canvas yang berfokus pada pelanggan, bisnis dapat merancang proposisi nilai yang lebih menarik dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan.

4. Customer Relationship

Elemen selanjutnya berkaitan dengan hubungan konsumen atau customer relationship. Tentunya aspek ini sangatlah penting.

Ini membantu Anda mengetahui bagaimana bisnis dapat berinteraksi dengan konsumen atau calon pelanggan. Menjalin hubungan yang baik antara kedua belah pihak sangatlah krusial.

Selain itu, dengan mengetahui customer relationship ini, Anda dapat membuat konsumen tidak mudah berpaling ke kompetitor yang bergerak di bidang bisnis sama.

Ada beberapa cara yang bisa pebisnis lakukan untuk meningkatkan kesetiaan pelanggan, seperti mengadakan GA, memberi promo, dan lainnya.

5. Revenue Streams

Revenue Streams atau Sumber Pendapatan. Ini merupakan hasil yang Anda dapatkan dari menjalankan bisnis tersebut.

Ini adalah bagian yang sangat penting serta perlu dilakukan pengelolaan secara maksimal. Di sini, pebisnis harus mengembangkan pikiran kreatif dan inovatif untuk meningkatkan laba.

Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan pendapatan pada bisnis, misalnya menambah penjualan produk dan mengembangkan bisnis seiring berjalannya waktu.

Pahamilah strategi yang digunakan agar dapat memaksimalkan keuntungan pada bisnis yang sedang dilakukan.

6. Key Resource

Elemen selanjutnya yang harus ada di Business Model Canvas adalah Key Resource atau sumber daya.

Untuk bisa meningkatkan dan mengembangkan bisnis, maka Anda perlu menyediakan sumber daya yang mendukung. Ini mencakup penggunaan teknologi, tenaga kerja, dan lain sebagainya.

Info Terkait:

Adapun beberapa tipe key resource yang harus Anda penuhi, seperti physical resource (bangunan, tempat usaha, mesin, bahan baku), intellectual resource (hak cipta, merek, paten, partnership, trademark), human resource (sumber daya manusia), dan financial resource (saldo, kredit, dana, dll).

7. Key Activities

Business Model Canvas berisi tentang key activities atau aktivitas yang dijalankan oleh bisnis, di masa sekarang dan juga masa depan.

Pebisnis berperan penting dalam menentukan kegiatan-kegiatan yang harus ada di dalam usaha tersebut, mulai dari produksi, pemasaran, pendistribusian, serta lainnya.

Dengan menggunakan BMC ini, Anda dapat melihat dengan secara jelas mengenai aktivitas yang ada di dalam bisnis dan menjalankannya dengan runtut. Selain itu, semua kegiatan yang pebisnis masukkan harus mampu menghasilkan value proposition bagi perusahaan kedepannya.

8. Key Partnership

Dalam sebuah bisnis, pastinya ada kerjasama yang dilakukan oleh sesama pebisnis. Ini disebut dengan Key Partnership atau kerjasama.

Di dalam BMC, Anda bisa memasukkan daftar sumber daya yang berasal dari luar perusahaan. Ini tentunya memiliki tujuan yang sangat besar dalam banyak hal.

Key partnership sendiri berperan penting bagi bisnis untuk mencapai key activities serta menyampaikan secara detail mengenai value kepada pelanggan atau masyarakat secara keseluruhan.

Partner utama dalam hal ini bisa seperti supplier, mitra dalam berbisnis, dan pihak yang berperan penting lainnya.

9. Cost Structure

Business Model Canvas

Elemen terakhir yang harus Anda masukkan dalam Business Model Canvas adalah Cost Structure atau struktur biaya.

Ini mencakup pemerataan biaya dalam membantu mengoperasikan bisnis agar lebih sesuai dengan value propositionnya. Selain itu, supaya pengelolaan usaha bisa lebih efisien.

Pengelolaan usaha yang efisien dapat menurunkan risiko terjadinya kerugian serta menstabilkan kondisi keuangan yang ada di dalam bisnis agar tetap sehat. Untuk mewujudkan hal tersebut, Anda perlu membuat dan menyusun laporan keuangan menggunakan pembukuan yang akurat juga baik.

Tips Membuat Business Model Canvas

Business Model Canvas

Di bawah ini, ada beberapa tips yang perlu Anda lakukan jika ingin membuat BMC yang tepat sasaran dan tentunya dapat membantu dalam meningkatkan juga mengembangkan kesuksesan bisnis kedepannya.

Untuk mengetahui secara lengkap informasi detailnya, simak penjelasan di bawah ini!

1. Analisa Kompetitor

Tips pertama yang harus Anda perhatikan yakni berkaitan dengan analisa kompetitor atau pesaing yang bergerak di bidang bisnis sama.

Pebisnis harus bisa menganalisa keunggulan dan kekurangan yang dimiliki oleh pesaing agar dapat mengenali celah yang perlu dimanfaatkan.

2. Pengurutan Elemen

Seperti yang sudah Anda ketahui, ada 9 elemen yang harus ada di dalam Business Model Canvas. Itu semua harus diurutkan dengan akurat agar dapat mendahulukan elemen yang paling penting dan memprioritaskannya terlebih dahulu dibandingkan yang lain.

3. Hubungan Tiap Elemen

Setiap elemen yang ada di atas memiliki hubungan yang cukup erat satu sama lain dalam membantu meningkatkan dan mengembangkan bisnis kedepannya.

Selain itu, ini juga dapat membantu Anda menyusun strategi secara jitu juga tepat karena satu sama lainnya sangatlah penting.

4. Fokus Terhadap Kondisi

Tidak perlu membuat strategi bisnis untuk masa depan. Mengapa? Karena hanya fokus pada hal ini, membuat pebisnis lupa mengenai kondisi perusahaannya pada saat ini, sehingga penerapan strategi menjadi kurang tepat. Oleh sebab itu, penting sekali memfokuskan bisnis di masa sekarang terlebih dulu.

5. Review

Setelah Anda menghubungkan semua elemen yang ada tadi, jangan langsung menggunakan BMC itu untuk mengarahkan bisnis.

Lakukan pengecekan ulang terlebih dahulu guna membantu memeriksa jika ada kekurangan sehingga dapat menemukan perbaikannya secara cepat.

Itu tadi informasi mengenai elemen yang harus ada di dalam Business Model Canvas untuk membantu Anda menjalankan bisnis menjadi lebih baik lagi kedepannya. Atur semua aspek penting yang ada di dalamnya supaya perkembangan bisnis dapat berjalan cepat, efisien, juga akurat.

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Share via
Copy link